Friday, May 3, 2013

Sejarah Ponorogo




makam bathoro katong

Daerah yang sekarang menjadi kota Ponorogo pada tahun 1486 adalah hutan belantara. Oleh Bathoro (Batara/Bathara/Betoro) Katong maka hutan tersebut dibabat, didirikan bangunan sehingga penduduk berdatangan, kemudian didirikanlah istana kadipaten. Bathoro (Batara/Bathara/Betoro) Katong yang merupakan utusan kerajaan Demak untuk menyebarkan Islam di Ponorogo ini. 

BerdasarHandbook of Oriental History, 11 Agustus 1496 (1 dzulhijah 901H) yang saat ini menjadi hari jadi Kabupaten Ponorogo merupakan hari wisuda Bathoro (Batara/Bathara/Betoro) Katong menjadi Adipati Kabupaten Ponorogo. 
Bathoro (Batara/Bathara/Betoro) Katong adalah kakak dari Raden Fatah, pendiri Kerajaan Demak. Bernama asli Lembu Kanigoro, Bathoro (Batara/Bathara/Betoro) Katong berayah Brawijaya V atau Bre Kertabumi dan beribu Putri Cempa. 

Walisongo adalah guru dari Bathoro (Batara/Bathara/Betoro) Katong. Guna berdakwah Islam, Beliau bersama seorang santri bernama Selo Aji dan diikuti 40 orang santri senior lainnya berhijrah hingga sampai di wilayah Wengker. Bathoro (Batara/Bathara/Betoro) Katong memilih  daerah yang sekarang bernama Dusun Plampitan, Keluruhan Setono, Kecamatan Jenangan sebagai tempat bermukim. Oleh Bathoro (Batara/Bathara/Betoro) Katong kemudian daerah ini diberi nama Prana Raga. Kata Prana Raga diambil dari babad legenda "Pramana Raga". Sehingga kemudian terkenal dengan nama Ponorogo. Menurut cerita rakyat, Pono berarti wasis, pinter dan mumpuni, Raga berarti jasmani.

sumber : http://waliyuallahliveforever.blogspot.com/2012/09/sejarah-kota-ponorogo-dan-bathoro.html

No comments:

Post a Comment